Thursday 27 June 2013

Mencari dunia, dengan amalan akhirat...

Hari ini ayah dari sahabat meninggal dunia. Semoga diterima semua amalnya, dan diampuni semua khilaf dan dosanya. Tidak ada tanda-tanda datangnya ajal itu, bahkan hari itu berjalan sebagaimana biasanya.

Saya sebagai sahabat hanya bisa mendoakan dan mencoba menghiburnya. Semoga diberi kesabaran dan ketabahan dalam melalui hidup tanpa kehadiran sang ayah. Aku dapat merasakan bagaimana beratnya, sebab aku pernah mengalami ditinggal seorang ayah.

Ada beberapa hal yg membuat saya sedih selama datang takziah beberapa kali di daerah jawa barat ini, yaitu mahalnya prosesi seseorang saat meninggal. Betul2 merepotkan dan memberatkan keluarga yg sedang berduka.

Atau jangan2 di Indonesia ini memang dibisniskan ya? Entahlah... Namun sangat menyedihkan sekali jika hal itu adalah benar adanya.
Bagaimana tidak menyedihkan, sudah menjadi fardhu kifayah untuk mensholatkan jenazah. Eh, ini malah mensholatkan bukan karena Allah tapi berharap dapet amplop... Dan kalo ga dikasih jadi bahan omongan dijalan dan lalu dibahas di pengajian yasinan... Innalillahi.

Tidak hanya saat sholat jenazah yg kena bisnis akhirat, tapi juga merembet ke yang lain. Pada lain waktu saya melihat keluarga yg berduka *mungkin karena mereka kaya* mengundang orang2nya yg khusus membaca yasin semalaman, tapi keluarganya sendiri malah ngobrol dan banyak yg tiduran ato nonton tv dikamar, seolah-olah kalo sudah membayar orang untuk membaca yasin maka sudah selesai tanggungjawabnya. Aneh bin ajaib.

Seperti bisnis sholat jenazah, bisnis membaca yasin, dan nanti saat ramadhan tiba yakin lah bisnis mengundang anak yatim piatu akan makin semarak. Kalo sudah seperti ini makna ibadah itu menjadi kabur dan nilai sebuah ibadah hanya dinilai dari uang/harta semata.

Dan jika begitu adanya, maka benarlah Allah bahwa jika kita menginginkan harta dunia dalam beribadah, maka Allah akan memberikannya tanpa mengurangi sedikitpun. Namun, diakhirat kelak kita tidak akan mendapatkan apapun dari ibadah yg kita lakukan. Innalillahi...

Semoga kita tidak terjerumus kedalam bisnis itu, dan semoga Allah menjaga kita untuk selalu lurus dalam beramal dan beribadah kepadanya... Aamiin...

Sent from my HTC


Urus aja diri lo sendiri, ngapain ngurus urusan gw...



Pas sahur tadi pagi sempat menonton TV, dan Alhamdulillah setelah berputar-putar mencari channel yang bener acaranya… akhirnya keputusan diambil untuk menonton TVRI Nasional. Sebenernya banyak acara lainnya dengan tema pengajian yg tidak jauh berbeda… Cuma di TV swasta nasional lainnya kebanyakan yg ngisi adalah yg mengaku ustad-ustad gaul… kebetulan ane ga gaul jadinya ya ga ditonton.
Satu pelajaran penting hari ini dari acara yg dipandu ustad arifin ilham di TVRI adalah mengenai menunaikan dakwah. Pengisi acara tersebut adalah ustad Tengku Zulkarnaen, beliau memberikan materi mengenai kewajiban akan menunaikan dakwah dan beramar ma’ruf nahi munkar. Sebuah analogi sederhana dibuatnya yg membuat saya sadar bahwa alasan saya selama ini adalah salah dan hanya pembenaran diri semata!

Sunday 23 June 2013

Which is the best browser?

Right now i already using 4 different browser for my android phone...
For the fastest access, i prefer using Opera Mini or opera mobile when only got gprs connection.

Then if i wanna great rendering web display, i prefer using HTC browser... Its great browser.

So, why should i install firefox in my phone? Its because i need to sync my bookmark from desktop/laptop to my android phone. And for that reason, firefox is the best browser for that.

How about you? Which browser you like the most?

Sent from my HTC


Saturday 22 June 2013

Gimana sih logika subsidi bbm itu?

Mulai hari ini bahan bakar minyak alias bbm mulai naik. Yang paling terasa tentu wilayah jawa, kalau kalimantan, papua dan pulau lainnya mungkin tidak terasa sih... Abis emang dari dulu juga udah mahal.... Hehehe

Cuma yang jadi pikiran dan penasaran adalah mekanisme subsidi itu bagaimana ya? Katanya apbn alias keuangan negara jebol karena terus mensubsidi bbm. Yang sederhananya harga bbm 4500 dan di subsidi 2000 karena harga pasaran memang 6500 dan banyak yg diatas itu. Apa emang begitu ya? Kalo iya, ya gpp bbm naik... Cuma....

Kalo saya baca2 diforum2 di internet, bbm diluar indonesia itu kebanyakan kualitasnya diatas pertamax, ato paling tidak sama dengan pertamax. Sedangkan alasan yg dipakai pemerintah adalah mensubsidi premium yg harganya 4500.
Jadi apa bener yg selama ini kita beli dan pakai adalah pertamax dengan bungkus premium? Makanya harus di subsidi...

Atau jangan2 pertamax itu harganya seperti di inggris yg 20.000an sehingga di negara kita di subsidi lebih dari 10.000? Tapi katanya pertamax itu bukan bbm subsidi!

Jadi gimana sih dasar subsidi itu? Kenapa juga dinaikkan disaat menjelang pemilu. Hmmm... Tentu ada alasan logis yg tidak saya ketahui, tapi apa ya?!
Yang lebih aneh lagi adalah, tiap akhir tahun laporan pertamina selalu untung, tiap pembagian saham di media koran terkenal pasti laporan pertamina itu baik dan menawarkan orang2 untuk investasi ke pertamina!
Kenapa kalo lagi begini bilangnya negara rugi dan bisa bangkrut kalo terus subsidi bbm... Pada kemana keuntungan perdagangan pertamina ya?

Negara ini memang aneh, memang miris... Saat minyak global naik, maka kita bingung karena alasannya kita banyak import minyak sehingga kalo bbm ga ikut naik maka negara kolaps. Tapi saat minyak turun, bbm ga ikut turun karena eksport minyak kita tidak bisa menutupi biaya operasional pertamina!

Negara yg memiliki cadangan minyak besar, sumberdaya alam melimpah, emas bergunung2, air yg jernih, udara yg segar, cuaca yg nyaman namun semua itu sama sekali tidak membawa berkah bagi rakyatnya...
Sudah seharusnya pemerintah evaluasi diri, sebab pasti ada yg salah dalam pengelolaan sumberdaya alamnya...

Semoga ini semua bukan adzab dari Allah... Aamiin...

Sent from my HTC


Friday 21 June 2013

Miris melihat hal ini dinegeri ini...

Ada kejadian yg miris sekali dikota ini, yang mungkin juga terjadi dibanyak kota lain di belahan dunia ini.

Kejadian miris itu aku lihat beberapa minggu yang lalu, juga beberapa hari yg lalu aku melihatnya kembali. Kejadian miris karena menurut saya hal itu tidak perlu terjadi jika saja rasa tanggung jawab dan pengertian itu muncul dari kita semua yg terkait.

Kejadian apa sih itu? sebenarnya hanya kejadian kecil yg mungkin sekarang ini sudah dianggap biasa saja oleh kebanyakan orang, karena semangat juang emansipasi wanita. Ya kejadian sederhana itu adalah saat dimana saya melihat banyak kaum wanita yang bekerja dan suami yg tinggal dirumah.

Kejadian pertama saat saya pulang menonton bioskop, saat itu tengah malam tepatnya jam 22.30 keluar dari bioskop. Dalam perjalanan pulang, saya mampir dulu ke warung burjo, yang saya pikir akan sepi... Eh ternyata ramai sekali bapak2 dan pemuda nongkrong diatas motornya... Aku pikir ada apa, dan ternyata mereka semua menunggu istri atau mungkin pacarnya keluar dari pabrik!!!
Selain banyak yg menunggu, tentu juga banyak yg mengantar, dan mirisnya adalah yg mengantar adalah suami mengantar istri kerja tengah malam disebuah pabrik....

Kejadian kedua tentu, adalah saat saya berangkat kekantor pagi2. Coba tebak apa? Iya para ibu2 yg pulang kerja ditengah malam itu pulang dijemput suami dan anak2nya... Dari dua kejadian itu membuat saya berpikir bahwa dunia ini sudah terbalik-balik.
Kewajiban bekerja dan mencari nafkah adalah tugas pria/suami bukan istri, dan kalo para istri bekerja seperti itu maka siapa yg membentuk keluarga dan mendidik anak2 dirumah? Menjadi tanggungjawab suami...

Saya tidak bisa menyalahkan para perempuan tersebut, walaupun memang banyak perempuan yg bangga bekerja dan mandiri memiliki pemasukan sendiri... Tapi ya untuk apa itu semua? Ga akan dibawa mati dan tidak bernilai pahala nantinya...
Yang saya bingung adalah para suami atau pria2 itu... Kok ya tega melihat istrinya berangkat tengah malam dan pulang pagi hari peras keringat untuk mencari nafkah keluarga! Sungguh dosa besar suami macam itu.

Miris sekali melihat para wanita di Indonesia... Mereka bekerja keras peras keringat untuk mencari uang, padahal mereka tidak ada kewajiban akan hal tersebut. Dan sungguh sangat memalukan dan tidak tau diri adalah para pria atau suami yang membiarkan keuangan keluarga ditanggung oleh istri2 mereka... Sangat tidak tau diri, dirinya tiduran dirumah merokok, nonton tv, nyuci baju, facebookan sedangkan istri mereka kerja keras untuk mencari nafkah.

Harusnya lelaki dan suami macam itu dibuang kelautan aja!!!! Apalagi mereka sehat wal afiat, badan kekar, muka ganteng. Kalo hidup cuma modal motor buat antar istri kerja... Jih memalukan. Ga tau diri...
Semoga itu suami, cowo, pria pada sadar dan segera tobat.
Jangan biarkan istrimu bekerja sedangkan kamu para suami hanya berleha-leha dirumah.

Sent from my HTC


Wednesday 5 June 2013

Voice of the day : Sombong

"Janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan sombong dan merasa paling besar. Karena sungguh meskipun kamu melakukan kesombongan itu, sekeras-kerasnya hentakan kakimu tetap tidak akan bisa menembus bumi. Demikian pula, kendatipun kamu tinggikan dirimu tanda kesombongan, ketinggianmu itu tetap tidak akan sampai menyejajari tingginya puncak gunung."
~ QS. Al-Israa: 37

Sent from my HTC