Thursday 30 January 2014

Menabung saja tidak cukup....

Title diatas merupakan salah satu judul slide diacara Pelatihan Perencanaan Keuangan oleh QM Financial yg langsung diisi oleh Ligwina Hananto. Acara yang seharusnya dimulai jam 9 pagi itu terpaksa diundur hingga jam 13.00 dikarenakan Mba Wina kudu naik "getek" dari kemang ke cibinong... hahaha lebayyyy kagak dah, acara terpaksa mundur karena Mba Wina terjebak macet karena banjir hampir diseluruh jakarta!
Materinya mantap, dari jam 13 itu sampe jam 17, dan itu ga pake istirahat lho! yang membuat menarik adalah gaya penyampaiannya yang gaol getooohhh wkwkwk khas anak2 alay jakartah. Setelah mengikuti dari awal sampe akhir, yang terpaksanya saya sholat ashar jam 17 itu! sebenernya inti dari materi perencanaan kalo aja dibawa serius mungkin ga lebih dari satu jam saja :p

Menabung saja tidak cukup.
Bahwa dengan kita bekerja dan kemudian hasilnya disisihkan untuk ditabung maka sebenarnya kita tidak akan bisa memenuhi kebutuhan hidup standar sederhana semisal:
1. Dana Pensiun.
2. Dana Pendidikan anak [anggaplah KB, jadi dua anak cukup].
3. Beli Rumah, dan
4. Kesehatan.

Tuesday 21 January 2014

Kuda lumping perspektif

Beberapa waktu silam disebuah grup rame dibahas peran ibu yg bekerja sebagai PNS disebuah lembaga pemerintahan, juga membaca dibeberapa forum internet dan tidak hanya itu, dibeberapa blog personal juga sudah banyak dibahas mengenai hal tersebut. Pembahasan mengenai peran seorang ibu yg bekerja sebagai PNS memang banyak pembahasannya.... dan sebenarnya apa yg saya tulis ini hanya perspektif saya saja. Tiada maksud merendahkan para kaum wanita atau ibu yg bekerja ataupun tiada maksud merendahkan wanita2 yg tidak bekerja dan hanya mengasuh anak dirumah.
Kuda lumping perspektif, menjadi judul untuk mewakili ke-egois-an saya dalam berpendapat. Karena tiada dasar apapun dalam saya berpendapat selain pemikiran dari ilmu pribadi yg sempit akan pengetahuan yg maha luas ini. Kuda lumping perspektif, sebuah wakil pemikiran yg tidak mewakili objek utamanya dalam hal ini si-Kuda. Jika anda mengetahui kesenian kuda lumping, maka anda tahu bahwa walaupun kuda itu memiliki mata namun tidak dipergunakan, semua diarahkan dan digerakkan oleh orang yg menaiki kuda tersebut... hal ini karena yg melihat adalah yg menaiki kuda lumping :)
Jadi, saya sangat berharap tulisan ini tidak menjadi dasar argumen para pembaca dengan alasan apapun. Jika ada benarnya, sesungguhnya Allah lah yg menggerakkan tangan dan otak ini dalam menulis. Dan sesungguhnya banyak kesalahan dalam penulisan ini, dan itu semua adalah karena saya pribadi yg ilmu pengetahuan sangat amat terbatas.
Saya ingin berpendapat mengenai Wanita/Ibu yg bekerja PNS dan lebih mengutamakan Mengasuh bayi/anaknya diatas pekerjaannya menjalankan amanah negara. Banyak pendapat mengenai hal tersebut, yg kebanyakan membela ibu-ibu PNS untuk mengutamakan mengasuh anak diatas pekerjaannya dan tentu ini memiliki dasar dan argumen yg cukup kuat misalnya:
1. Kebahagian terbesar seorang ibu adalah melihat perkembangan tumbuh anak. Bagaimana bisa melihat itu kalau harus berangkat habis subuh dan pulang setelah isya?
2. Melihat senyuman anak dan mengarahkan pendidikan anak adalah hal yg didamba setelah memiliki anak, mengantar kesekolah, menjemput sekolah memiliki kesan yg tiada dapat diungkapkan... Dan, bagaimana itu bisa dilakukan jika harus tiba dikantor sebelum 7.30 dan pulang dari kantor setelah 16.30?
3. Walaupun memiliki baby sitter, tetap kehangatan memeluk anak, mengarahkan saat menonton tv, bermain dihalaman rumah, bermanja-manja dikasur merupakan penghilangan penat dan penambah energi paling manjur dibandingkan obat energi ataupun minum kopi sebanyak apapun. Jadi, itu tidak bisa digantikan dengan uang berapa jutapun.
4. Sarapan sambil bercakap dengan anak, salim saat diantar kesekolah, mendengar tangis dan aduannya, berjalan bergandengan tangan dikampung, mengajak bertemu dengan teman baru tidak dapat digantikan dengan kegiatan jalan-jalan dipantai ataupun taman rekreasi di akhir pekan sebulan sekalipun!

Dan, tentu masih banyak hal positif lainnya bagaimana hubungan antara seorang anak dgn orang tua, kepada seorang ibu pada khususnya. Mau dilihat dari sisi manapun, hubungan ibu dan anak akan selalu positif! Pendidikan, kesehatan, pertumbuhan, sosialisasi, karakter dan lain sebagainya...
Namun....
...
...
...

Thursday 16 January 2014

5PNS7.30

Merupakan tema kultum senin kemarin, ingin segera menulis dan posting. Tapi ya gitu, kepala sering ga seirama dengan tangannya. Judul diatas kode sederhana yg menjadi muhasabah bersama, tentu tidak hanya untuk pns tapi juga untuk masyarakat umum.

Penyampaian kode diatas adalah mengenai 5 tipe pns yaitu:
1. Pns wajib. Seorang pns yg adanya memberikan manfaat dan tiadanya dirindukan.
2. Pns sunah. Seorang pns yg adanya memberikan manfaat, namun tiadanya ya tidak apa2 karena bisa digantikan pns yg lain.
3. Pns mubah. Seorang pns yg adanya dan tiadanya tidak berarti apa2 bagi lembaga.
4. Pns makruh. Seorang pns yg adanya tidak memberi manfaat, dan tiadanya disyukuri.
5. Pns haram. Ini tipe pns yg adanya memberikan keburukan dan menyusahkan orang lain, dan tiadanya disyukuri.

Semoga kita masuk kelompok yg pertama ya... Aamiin.
Penasaran dengan kode terakhir? 7.30 itu apa? Kalo anda menebak itu jam masuk pns, maka tebakan anda benar adanya.
Penyampai kultum yaitu prof. Fahmi Amhar mengingatkan bahwa jam masuk pns adalah sebelum jam 7.30 dan itu ada pp-nya ternyata. Alhamdulillah saya sudah menepatinya, tapi seperti yg disampaikan beliau jam segitu kebanyakan belum ada pns yg ada adalah office boy yg bagian ngepel dan cuci piring didapur :-D

Oke, semoga menjadi introspeksi kita bersama.

Sent from my HTC