Monday 25 October 2010

Kisah tentang wanita buta, tuli dan bisu... - part 2

Sebelumnya adalah perkenal mengenai bukunya yaitu The Story of My Life, sekarang mengenai bagaimana ia belajar berbicara padahal dia buta, dia tuli dan dia ingin berbicara... maka dengan metode yang sekarang dikenal dengan nama tadoma ia mulai untuk berbicara. Bersyukurlah kita yang normal karena dengan melihat dan mendengar maka akan mudahnya kita untuk berbicara. Berikut adalah petikan dari buku The Story of My Life hal. 111

Pada tahun 1890 Nyonya Lamson-salah seorang guru Laura Bridgman yang baru saja kembali dari suatu kunjungan ke Norwegia dan Swedia- datang mengunjungiku dan bercerita tentang Ragnhild Kata, gadis buta dan tuli di Norwegia yang berhasil diajari berbicara. Nyonya Lamson belum selesai bercerita tentang keberhasilan gadis itu. Tetapi semangatku sudah berkobar. Aku memutuskan untuk belajar bicara. Aku terus merajuk hingga guruku membawaku ke Nona Sarah Fuller, kepala sekolah di Horace Mann School untuk meminta saran dan bantuannya. Betapa bahagianya aku, perempuan berhati mulia itu menawarkan diri untuk mengajariku, dan kami memulainya pada tanggal 26 Maret 1890.

Berikut metode yang dipakai Nona Fuller: ia merabakan tanganku ke mukanya, dan membiarkanku merasakan posisi lidah dan bibirnya saat ia mengeluarkan suara. Aku bersemangat menirukan setiap gerakannya. Dalam satu jam saja aku sudah bisa mempelajari enam elemen bicara: M, P, A, S, T, I. Seluruhnya, Nona Fuller memberiku sebelas pelajaran. Aku tak akan lupa dengan keterkejutan dan kebahagiaan yang kurasakan saat aku mengucapkan satu kalimat lengkap untuk pertama kalinya: It is warm (Ini hangat). Memang, aku mengucapkannya dengan terbata-bata. Tapi itu bahasa manusia. Sadar akan kekuatan baru, jiwaku seolah bangkit lagi dan menggapai semua pengetahuan dan keyakinan melalui lambang bahasa terbata-bata ini.


Masih banyak yg ingin aku bagi setelah membaca beberapa bab dari buku tersebut, namun akan aku tulis dikemudian hari jika panjang umur...

No comments: