Lanjutan cerita sebelumnya, klo belum membaca silahkan kesini.
"Sepertinya elu ada perasaan ya? sama si itu" Canda Toni
"si itu? siapa maksud mu?" jawab Roron
"itu si Ririn, yang rumahnya deket rumahmu di rt 10", "oh yang itu, memang sih, tapi gimana yah gua malu ma dia"
"menurut gua sih, elu kan udah PDKT! jadi langsung aja tembak,"I Love You""
"kayaknya sih gampang, tapi gimana gitu"
Lalu perbincangan mereka berhenti saat Ririn datang menghampiri Roron. Ririn dengan lembut menyapa Roron lalu Roron pun membalas, dalam hati Roron berkata bahwa inilah saat yang tepat, namun mulutnya tak mampu ia gerakkan.
Saat waktu istirahat tiba Roron melihat Ririn duduk sendirian di kantin, lalu terjadilah hal-hal yang seperti kilat dan gemuruhnya.
"si itu? siapa maksud mu?" jawab Roron
"itu si Ririn, yang rumahnya deket rumahmu di rt 10", "oh yang itu, memang sih, tapi gimana yah gua malu ma dia"
"menurut gua sih, elu kan udah PDKT! jadi langsung aja tembak,"I Love You""
"kayaknya sih gampang, tapi gimana gitu"
Lalu perbincangan mereka berhenti saat Ririn datang menghampiri Roron. Ririn dengan lembut menyapa Roron lalu Roron pun membalas, dalam hati Roron berkata bahwa inilah saat yang tepat, namun mulutnya tak mampu ia gerakkan.
Saat waktu istirahat tiba Roron melihat Ririn duduk sendirian di kantin, lalu terjadilah hal-hal yang seperti kilat dan gemuruhnya.