Thursday 11 July 2013

Teknologi Kamera Mobile

Kamera merupakan kebutuhan mendasar saat ini dalam sebuah smartphone ataupun perangkat mobile
Original By HTC.com
lainnya. Sebuah kebutuhan yang didasari dari keinginan pengguna untuk mengabadikan berbagai moment penting yang terkadang jarang terjadi kedalam sebuah gambar foto maupun video.
Perangkat smartphone kebanyakan sudah dibekali dengan kamera, yang tidak hanya mampu untuk mengambil gambar foto namun juga mampu merekam video dengan berbagai tingkat resolusi. Bahkan sekarang ini sudah banyak smartphone yang memilki teknologi kamera dengan kemampuan hampir menyamai dan beberapa melebihi kemampuan kamera digital.
Kamera pada perangkat telepon sendiri sudah dimulai sedari tahun 1999, dimana pertama kalinya telepon berkamera diterbitkan di jepang. Sebuah perusahaan kyocera meluncurkan VP-210 yang mampu mengambil foto, yang 3 tahun kemudian yaitu pada 2002 Nokia merilis Seri N3650/3660 yang merupakan telepon dengan kemampuan merekam video. Dan setelah itu maka dunia  telepon genggam berkamera berkembang dengan pesatnya, dimana pada tahun 2004 lebih dari 36% perangkat telepon baru telah terpasang kamera didalamnya.
Perkembangan kamera pada perangkat mobile, terutama telepon berkembang dengan pesatnya. Perkembangan ini dari berbagai sisi sensor teknologi kamera juga aplikasi pendukungnya, sehingga kamera telepon mampu menghasilkan kualitas gambar dan video yang hampir setara dan beberapa melebihi perangkat kamera atau video digital. Beberapa hal yang sangat mempengaruhi dan menjadi pertimbangan dalam teknologi kamera pada smartphone adalah Auto-focus, Fixed-focus, LED (Light-Emitting Diode), Xenon flash,  Macro, Megapixel, CMOS (Complementary metal-oxidesemiconductor), Digital Zoom, dan  Optical Zoom. Berikut adalah penjelasan untuk masing-masing kemampuan teknologi tersebut:

  • Auto Focus
Auto-fokus adalah fitur kamera digital yang memungkinkan mereka untuk fokus pada subjek dengan benar. Hal ini meningkatkan kualitas dari foto di atas kamera fixed-focus dan memungkinkan untuk close-up (atau bahkan lebih dekat yang biasa disebut gambar makro).


Telepon menggunakan pasif auto-focus dengan pengukuran kontras, yang berarti bahwa kamera telepon memerlukan perubahan kontras untuk dapat fokus dan ini menyebabkan kamera memiliki masalah berfokus pada dinding kosong atau dalam kondisi cahaya rendah. Untuk mengatasi masalah tersebut beberapa telepon menggunakan LED kamera mereka sebagai fokus cahaya bantuan untuk membantu mendapatkan auto-fokus maksimal.

  • Flash Technology
Flash yang dimaksud disini adalah perangkat tambahan pada smartphone berupa lampu untuk mengambil gambar atau video dalam gelap tanpa cahaya atau keadaan dimana lingkungan kekurangan cahaya.
Teknologi flash berkembang dengan sangat banyak varian, salah satu teknologi flash pada kamera mobile ataupun smartphone adalah LED Backlight. Teknologi LED Backlight ini digunakan karena memiliki keunggulan pada sisi kekompakan desain, penggunaan resource baterai yang rendah dan bahkan bisa digunakan untuk lampu pencahayaan pada mode kamera video.
Selain teknologi LED Backlight, dikenal juga dengan teknologi Xenon Flash. Sebuah lampu kilat xenon menghasilkan cahaya spektrum tinggi berwarna putih yang sangat intens untuk durasi yang sangat singkat. Xenon flash ini dibuat dari tabung gelas yang diisi dengan gas xenon yang akan memancarkan cahaya berwarna putih yang sangat terang ketika diberikan tegangan tinggi.
Biasanya, xenon memiliki tingkat terang yang lebih daripada LED flash yang biasa ditemukan di sebagian besar ponsel kamera. Sehingga kamera smartphone dapat mengambil gambar pada kondisi yang gelap sekalipun, Namun xenon flash pun memilki kekurangan yaitu tidak dapat digunakan sebagai lampu video dan kondensor gas yang dipergunakan sebagai sumber cahaya perlu beberapa waktu untuk mengisi ulang setiap kali mengambil gambar.
Kehadiran xenon flash pada ponsel tidak selalu berarti kinerja pencahayaan yang lebih lebih kuat dan baik, ini dikarenakan kekuatan lampu kilat xenon tergantung pada ukuran kondensor yang digunakan untuk menyalakan xenon flash.

  • Macro
Sebuah kemampuan dari kamera smartphone untuk dapat mengambil gambar dari jarak dekat. Mode kemampuan ini seperti mengambil gambar close up dari sebuah objek dari jarak yang sangat dekat, namun macro disini tidak seperti macro pada macrophotography dimana kemampuan kamera untuk mengambil gambar benda/objek yang sangat kecil dalam jarak yg sangat dekat.
Macro disini lebih kepada kemampuan kamera smartphone mengambil foto pada jarak yang dekat. Macro pada kamera smartphone ini biasanya bekerja bersamaan dengan teknologi autofokus, karena membutuhkan kestabilan saat mengambil gambar pada jarak yang sangat dekat ataupun foto dalam mode close-up.

  • Megapixel
Megapixel atau Satu juta piksel. Pixel berasal dari "pix" (untuk "picture") dan el (untuk "element"). Pixel adalah bagian terkecil dari informasi pada gambar. Ini adalah unit untuk mengukur resolusi gambar, dan lebih banyak piksel pada sebuah gambar, maka gambar itu akan menampilkan informasi yang lebih detail.
Kemampuan kamera smartphone saat ini sudah sangat baik, karena memiliki nilai pixel yang sangat tinggi. Kualitas hasil pengambilan gambar dengan kamera smartphone sudah menyamai dengan kamera saku digital bahkan smartphone terbaru sudah mendekati kualitas DSLR. Teknologi pixel pada kamera foto juga sangat beragam seperti Nokia yang mengenalkan kemampuan pureview atau kemampuan 41 Megapixel dan HTC pada Smartphone HTC One yang memperkenalkan UltraPixel dimana walaupun hanya menggunakan sensor 4MP namun memilki kualitas setara dengan kamera smartphone dengan sensor 13MP.
Dan tidak lama lagi, beberapa vendor smartphone akan mengeluarkan telepon dengan kemampuan kamera ber-sensor 21MP dengan berbagai keunggulan dan aplikasi pendukungnya.
  • Zooming
Zoom feature atau fitur pembesaran sudah menjadi fitur umum pada kamera smartphone, yang biasanya digunakan untuk membuat objek tampak lebih dekat. Pada kamera digital fitur ini terbagi dalam dua bagian utama, yaitu digital zoom dan optical zoom.
Pada kebanyakan kamera smartphone, teknologi pembesaran/zoom lebih banyak menggunakan digital zoom. Pada teknologi pembesaran digital ini biasanya menggunakan 2 metode utama, yaitu :
  1. Cropping: Pada metode ini, software akan memotong pada fokus foto yang diinginkan, sehingga foto akan tampak lebih besar pada layar smartphone. Tapi proses ini akan menghasilkan foto yang lebih kecil dari pada kemampuan resolusi maksimal sebuah kamera. Foto hasil pembesaran menggunakan metode ini juga tidak akan memiliki detail yang lebih banyak daripada foto tanpa proses pembesaran cropping.
  2. Stretching: metode ini hampir sama dengan cropping, tapi metode ini lebih kepada meregangkan foto hasil dari cropping dengan suatu algoritma yang menggunakan informasi yang tersimpan pada foto yang sudah dicropping sebelumnya kepada resolusi yang telah ditentukan. Jika pada metode cropping akan membuat foto menjadi resolusi yang lebih kecil, maka pada metode stretching foto dapat tampil dengan resolusi yang tetap tinggi namun tingkat detail, informasi dan kebersihannya akan berkurang daripada foto yang tidak mengalami pembesaran.
Proses pembesaran foto yang lain adalah optical zoom, dimana efek pembesaran foto menggunakan satu set lensa optik yang bergerak. Dengan optical zoom, maka kualitas detail, kecerahan, saturasi dan resolusi foto dapat dipertahankan. Hasilnya adalah kualitas foto yang baik dan memiliki informasi tambahan yang lebih dibandingkan dengan digital zoom.

Dengan berbagai pertimbangan dan teknologi yang ada, maka bagaimana cara kita untuk menggunakan fasilitas kamera ini agar lebih produktif dan maksimal dengan baik:
  1. Pilih smartphone yang sudah mendukung autofokus, dengan begitu kita akan memudahkan dalam mengambil gambar karena smartphone akan menyesuaikan kestabilan gambar/foto pada gerakan kecil tangan kita yang tidak perlu.
  2. Fungsi macro sangat penting jika kita ingin mendokumentasikan dokumen atau ingin menggunakan kamera smartphone sebagai scanner digital. Dengan macro dan auto fokus kita serasa membawa scanner portable kemana-mana.
  3. Xenon flash memang memiliki hasil pencahayaan maksimal yang sangat baik pada mode pengambilan foto, namun saya sarankan pilihlah smartphone dengan kamera LED. Hal ini karena anda akan memiliki sebuah smartphone yang mampu merekam video dalam kondisi kurang cahaya, anda serasa membawa senter mini yang super terang dan kelebihan utamanya adalah penggunaan resource baterai yang lebih rendah daripada xenon-flash.
  4. Maksimalkan kemampuan kamera smartphone dengan menginstall aplikasi tambahan untuk kamera. Dengan begitu kamera smartphone tidak akan kalah dengan hasil bidikan kamera DSLR standar.
  5. Salah satu vendor smartphone memiliki fitur unik, dimana kemampuan dalam merekam video dan mengambil gambar diwaktu bersamaan. Jika anda sangat produktif dalam berfoto dan merekam video, saya sarankan gunakan fitur tersebut! Anda tidak akan kehilangan momen saat merekam video dan mengambil foto secara bersamaan.
  6. Dan satu yang merupakan tambahan  fitur untuk kamera mobile adalah kombinasi antara kamera dengan sensor GPS. Dengan gabungan kombinasi tersebut, memungkinkan foto yang kita ambil menyimpan lokasi dimana kita mengambil foto tersebut. Dan dengan begitu maka kita bisa mengetahui sejarah dan dimana saja kita bepergian mengambil gambar foto yang kita koleksi. Menarik sekali bukan :)

No comments: