Tuesday 29 June 2010

Kemana kita bercermin...?

Sebelumnya perlu digaris bawahi bahwa tidak ada maksud untuk mendukung atau tidak mendukung, hanya berharap dapat membuka wawasan kita-kita semua... hal -hal yang sekirtanya tidak benar mohon dikoreksi dan sekiranya belum lengkap mohon ditambah dan diluruskan.
Dalam beberapa minggu ini, kita disuguhi dengan berita video mesum artis-artis papan atas, ada ariel peterpan, luna maya dan cut tari -sstt... katanya cuman mirip bukan aseli mereka lho..-ga di blog, wikipedia, di facebook, di berita gosip, berita nasional bahkan di internasional juga diberitakan!!! -lucu, wacana itu juga ada saat symposium di hotel nikko kemarin- hebat sekali bukan popularitas mereka.
Entahlah kebenaran siapa pelaku video mesum tersebut, yang pasti perbuatan tersebut adalah salah. Dan orang yang melakukan, merekam, mengedarkan juga berbuat salah seharusnya, disinilah hukum harus ditegakkan. Bukan karena siapa orangnya, tapi karena perbuatan salah yang dilakukannya. Hal ini karena hukum seharusnya tidak memandang siapa orangnya, hukum harusnya berlaku sama untuk semuanya, dan semua dihadapan hukum adalah sama dan sejajar, berdiri sama tinggi dan duduk sama rendah.
Hal ini jika diterapkan-hukum- maka akan muncul keadilan dan akan memberi pelajaran positif bagi semua lapisan masyarakat. Jadi tidak ada lagi orang kaya yang merasa aman dari hukum karena memiliki uang untuk membayar hukum, tidak ada lagi orang terkenal merasa tenang tidak akan dihukum karena mendapat sokongan dari masyarakat luas dan hukum tergantung dari pandangan persepsi orang-orang kebanyakan, dan tidak ada lagi orang yang merasa aman karena merasa ustad dan suci dari kesalahan karena punya pengikut yang banyak dan fanatik.
Juga tidak terjadi nantinya si miskin yang harus dihukum karena tidak punya uang untuk membela, artis dihukum karena dibenci, dan ustad dihukum karena poligami. Hal itu semua harus bisa dihindari jika kita semua bercemin dengan menggunakan cermin yang benar, cermin yang memiliki kebenaran yang hakiki dan adil dalam melihat semua persoalan hidup manusia, cermin yang tidak akan berubah karena perasaan manusia dan juga tidak akan berubah karena dimakan oleh perkembangan zaman.
Tentu kita masih ingat dengan jelas bukan saat dahulu aa gym berpoligami, dan kemudian ditentang habis-habisan, di demo pesantrennya, mentri sampai mengusulkan perlu mempertegas undang-undang yang sudah ada, presiden sampai mengundang para pakar  untuk menentukan apakah perlu ada peraturan presiden. Padahal beliau sudah berjalan pada jalan yang benar dengan pedoman yang benar dan jelas, tapi karena opini masyarakat, hukum yang tidak tegas dan tidak jelas, persepsi yang di putar balikkan, berita yang di simpang siurkan membuat perbuatan beliau seolah-olah dosa dan kesalahan yang sangat besar yang tidak bisa dibiarkan di Indonesia dan harus di singkirkan dari Indonesia *lebayyy niyy...*
Sedangkan berita yang terbaru saat ini, justru sebaliknya.. dukungan darimana-mana, peraturan perlu di tinjau ulang karena banyak merugikan -red: baca ariel-, presiden harus memberikan klarifikasi dan penjelasan kepada kapolri, dan hal-hal aneh lainnya. Seakan-akan dia adalah mutiara langka yang harus dilindungi, seolah dia seorang tokoh yang harus dibela dan diperjuangkan hingga syahid menjemput *lebayy juga  niyyy...*
Saya dengan ilmu yang sangat terbatas dan dangkal, jujur sangat tidak mengerti dengan kejadian-kejadian itu. Mengapa bisa ada hal seperti itu, sungguh logika saya belum bisa menerima kenapa bisa terjadi! Jadi teringat pesan mbah kung di jogja dulu:
wolak waliking jaman...
saiki jamane jaman edan
sing ora edan ora keduman
ning luwih becik wong kang eling lan waspodo.... (Ronggowarsito)
Dan sepertinya memang sudah terjadi ya... Sungguh ini adalh  cobaan rai Allah kepada negeri ini, kita harus segera bercermin, introspeksi diri dan segera memperbaiki apa yang salah dan bertaubat segera. Sebelum azab Allah menimpa kita semua di Indonesia.
Saya hanya berusaha untuk beramar ma'ruf nahi munkar... semoga bisa menjadi pengingat bagi yang lupa dan menjadi koreksi bagi diri saya sendiri..mari kembali kita bercermin kepada Al-Qur'an dan Sunnah nabi... kedua hal tersebut yang telah di janjikan nabi kita Muhammad SAW agar kita tidak tersesat di dunia ini...

2 comments:

Unknown said...

Bener, setuju :)

Btw, koreksi:
...
wolak waliking jaman...
...
ning luwih becik wong kang eling lan waspodo...

Unknown said...

wah makasih koreksinya..menuju tkp nih aku