Wednesday 8 September 2010

antara infaq dan sodaqoh

Hal yang sederhana, namun baru tau sedikit perbedaannya setelah ikut shalat jumat dikementrian pertanian, lama yang saya tau infaq ya sodaqoh.. sodaqoh ya infaq... sami mawon. Ternyata 2 istilah tersebut adalah berbeda. Paling tidak ada 4 perbedaan utama, namun saya hanya ingat 2... padahal belum seminggu sudah lupa 2 yang lain..
Dua hal antara infaq dan sodaqoh/sedekah ternyata sudah banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Terutama kalo didaerah kita masih sering mengadakan yasinan, atau kita tinggal dikampung dimana mesjid menjadi sentral informasi. Jadi, hal ini sungguh familiar sebenarnya dengan kehidupan disekitar kita yang mungkin karena saya kurang ilmu menjadikan infaq dan sodaqoh menjadi hal yang sama.
Dalam penjelasannya, perbedaan antara infaq dan sodaqoh yang paling mudah adalah dalam pernyatan ini:
"bpk2 ibu2 ini ada tikar dan sajadah yang disumbang oleh keluarga fulan, dimana diniatkan untuk sodaqoh almarhum bapak fulanah... "
keliatankan? perbedaan pertama adalah sodaqoh/sedekah bisa digunakan untuk mewakilkan yang sudah meninggal sedangkan infaq tidak bisa! Emang kita pernah denger "ini infaq dari almarhum fulan" ? hehehe simpel ya ternyata perbedaan pertama.
Hal yang menjadi pembeda kedua adalah sodaqoh bisa berbentuk apa saja seperti hadist kumpulan dibawah ini yang saya ambil dari lidwa.
“Senyummu di depan saudaramu adalah sedekah.” At Tirmidzi dalam sahihnya.


Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Ishaq] telah menceritakan kepada kami [Ibnu Lahi'ah] dari [Abu Yunus] dari [Abu Hurairah] berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "celaka bagi bangsa Arab, telah dekat munculnya fitnah seperti gelapnya malam, di pagi hari seseorang dalam keadaan mukmin dan sore hari telah menjadi kafir, orang-orang menjual agamanya dengan kenikmatan dunia, pada hari itu sedikit yang berpegang dengan agamanya, seperti seorang yang memegang bara api, -atau beliau mengatakan: - "seperti memegang DURI." [Hasan] menyebutkan dalam haditsnya, "menginjak DURI." 


Telah menceritakan kepada kami [Yazid] telah mengabarkan kepada kami [Hisyam] dari [Washil] dari [Yahya bin Uqail] dari [Yahya bin Ya'mar] dari [Abu Dzar] dari Nabi Shalallahu 'Alaihi Wasallam, beliau bersabda: "Setiap jiwa di tiap matahari terbit harus mensedekahi dirinya, Beliau melanjutkan sabdanya: "Menyingkirkan duri dari jalan adalah sedekah, ucapan salammu pada manusia adalah sedekah, menyuruh pada kebaikan adalah sedekah, mencegah kemungkaran adalah sedekah, dan persetubuhanmu terhadap istrimu adalah berpahala." Kami lantas bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimana mungkin seorang yang melepas syahwatnya bisa menjadi sedekah?" Beliau menjawab: "Ya, apa pendapatmu jika syahwat itu di letakkan di tempat yang Allah haramkan, bukankah itu akan menjadi dosa?"´Kami menjawab, "Tentu." Beliau bersabda: "Demikian juga kalau diletakan pada sesuatu yang Allah halalkan, maka ia akan menjadi sedekah." Abu Dzar berkata, "Beliau kemudian menyebutkan beberapa hal yang termasuk sedekah, beliau meneruskan sabdanya: "Dan cukuplah sedekah-sedekah ini diwakuli dengan mengerjakan dua rakaat shalat dluha."




Dan Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rafi'] Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazaq bin Hammam] Telah menceritakan kepada kami [Ma'mar] dari [Hammam bin Munabbih] ia berkata, ini adalah hadits yang telah diceritakan kepada kami oleh [Abu Hurairah] dari Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. ia pun menyebutkan beberapa hadits, di antaranya adalah; Dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Setiap anggota tubuh manusia memiliki keharusan sedekah pada setiap harinya. Yaitu seperti mendamaikan dua orang yang berselisih, adalah sedekah. Menolong orang yang naik kendaraan, atau menolong mengangkatkan barangnya ke atas kendaraan, itu pun termasuk sedekah. Ucapan atau tutur kata yang baik, juga sedekah. Setiap langkah yang Anda ayunkan untuk menunaikan shalat, juga sedekah. Dan menyingkirkan sesuatu yang membahayakan di jalanan umum, adalah sedekah."

Sedangkan infaq, harus berbentuk materi dan memiliki kadar tertentu.  Seperti dalam bentuk uang dalam jumlah tertentu. Jadi klo senyuman itu bernilai sedekah bukan infaq senyuman, sedangkan kalo kita memberikan uang untuk pembangunan mesjid atau digunakan untuk berperang dijalan Allah maka itu adalah infaq harta kita.
Semoga 2 hal tersebut bisa menjadi pencerah, dan bukan malah menjadi pengkabur pemahaman kita tentang islam. Jika adalah kesalahan, mohon dikoreksi ya...

No comments: