Tuesday 10 July 2007

Kehidupanku dan Kalian semua...


Aku tak ingin ketika kehidupan berakhir dan aku berpindah dunia lalu memandang hari-hari yang telah berlalu, aku dapati kenyataan yang menyakitkan, yaitu hari-hari kelabu yang aku habiskan untuk bermaksiat kepada Allah...

Oleh sebab itu jangan sampai kita tertipu dengan kesenangan dan kemewahan dunia, hingga kita tak mengerti hakikat sesungguhnya kita hidup. Bila itu terjadi, kita akan menangis saat ruh ini sampai dikerongkongan dan ketika orang-orang mengelilingi kita. Dikatakan kepada kita “Kehidupan telah berakhir, kini kau memasuki tahap ujian”.

Maka Allah berfirman,


11. Mereka menjawab: "Ya Tuhan kami Engkau telah mematikan kami dua kali dan telah menghidupkan kami dua kali (pula), lalu kami mengakui dosa-dosa kami. Maka adakah sesuatu jalan (bagi kami) untuk keluar (dari neraka)?" Mu'minun:11

37. Dan mereka berteriak di dalam neraka itu : "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami niscaya kami akan mengerjakan amal yang saleh berlainan dengan yang telah kami kerjakan". Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan ? maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun.Fathir:37

Setelah itu apa? Renungkanlah wahai sahabat semua, bahwa

kematian takkan menyibukkan dunia, sampai ia datang menjemput
kita selalu disibukkan oleh kenikmatan-kenikmatan
kematian takkan mendatangi sesuatu yang bernafas,
kecuali ia datang membawa pedang yang terasah
barangsiapa mati, ia telah terputus dan menjauhi. Sementara yang hidup akan menyusul
apa yang nampak adalah hidangan yang fana. Setiap yang pernah memakan, pasti suatu saat akan dimakan.

Sahabatku, mengapa hati kita tetap mengeras, dan tidak mempan dengan peringatan dan dakwah-dengan segala macam bentuknya-yang datang terus menerus? Mengapa banyak dari kita tidak mau iltizam dengan syariat Allah?
Apakah dunia telah demikian parah memperdayakan? Sehingga banyak manusia sampai menjadikannya sesembahan selain Allah? Tak ada tujuan dan kesibukan yang dimiliki dunia selain syahwatnya. Padahal ia telah mengerti, bahwa kenikmatan dunia menipu, karena tidak kekal. Ia telah tahu bahwa jalan selamat adalah dengan meninggalkannya.
Sahabat-sahabatku, pertama kali yang harus kita sadari adalah ancaman terbesar yang memisahkan antara kita dengan akhirat tentu kita tahu, bahwa jalan menuju Allah tidak bisa ditempuh dengan telapak kaki, tetapi dengan hati. Kalau hati keras dan beku, akan kita coba beri obat berupa penjelasan tentang dahsyatnya kubur, mintalah pertolongan pada Allah dan jangan merasa lelah. Minumlah obat itu dari sekarang, sampai hatimu hidup kembali.

No comments: